Empat saksi yang akan menjadi saksi manusia di hari akhir nanti. Ringkasan ini sangat perlu untuk disampaikan agar setiap muslim bisa merenungkan dan kemudian mengambil langkah yang baik dengan kembali kepada Allah swt.
Pertama, bumi yang kita pijak. Dalam Surat al Zalzalah ayat 4, Allah berfirman: “Pada hari itu bumi akan menceritakan semua beritanya”. Ibn Katsir menyatakan, “Menceritakan seluruh yang dilakukan manusia ketika berada di punggung bumi”. Dalam hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, Tatkala Rasulullah saw selesai membaca ayat tersebut beliau bertanya: “Tahukah apa yang diberitakan bumi? Para sahabat berkata, “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya yang diberitakannya adalah seluruh yang dilakukan hamba tatkala masih berada di atas bumi. Bumi menyatakan, “Dia mengerjakan ini dan itu, pada hari ini dan itu. Itulah yang dimkasud dengan berita-beritanya”. (HR. Tirmidzi).
Pertama, bumi yang kita pijak. Dalam Surat al Zalzalah ayat 4, Allah berfirman: “Pada hari itu bumi akan menceritakan semua beritanya”. Ibn Katsir menyatakan, “Menceritakan seluruh yang dilakukan manusia ketika berada di punggung bumi”. Dalam hadits yang bersumber dari Abu Hurairah, Tatkala Rasulullah saw selesai membaca ayat tersebut beliau bertanya: “Tahukah apa yang diberitakan bumi? Para sahabat berkata, “Hanya Allah dan Rasul-Nya yang paling tahu”. Beliau bersabda: “Sesungguhnya yang diberitakannya adalah seluruh yang dilakukan hamba tatkala masih berada di atas bumi. Bumi menyatakan, “Dia mengerjakan ini dan itu, pada hari ini dan itu. Itulah yang dimkasud dengan berita-beritanya”. (HR. Tirmidzi).
Kedua, malaikat pencatat amal. Dalam Surat al Infithar ayat 9-11, Allah berfirman: “Padahal
Sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu).
Yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu). Mereka
mengetahui apa yang kamu kerjakan”. Ayat ini menjelaskan bahwa seluruh
perbuatan manusia baik yang besar maupun yang kecil akan dicatat oleh malaikat.
Hal ini diperkuat dengan firman Allah dalam Surat Qaf ayat 18: “Tidak ada suatu
kata yang diucapkannya melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu
siap (mencatat)”.
Tatkala Imam Ahmad merintih merasakan
sakit yang luar biasa dahsyatnya, kemudian disampaikan kepada beliau pernyataan
Thawus bahwa Malaikat mencatat semua perkataan hingga suara rintihan orang yang
sakit. Maka sejak saat itu Imam Ahmad tidak pernah merintih lagi hingga ajal
menjemput (Masail Imam Ahmad).
Ketiga, anggota tubuh kita.
Anggota tubuh manusia akan menjadi saksi tatkala di hari akhir, hal ini
sebagaimana firman Allah dalam Surat Fushilat ayat 20-21: “Pendengaran,
penglihatan dan kulit mereka menjadi saksi terhadap mereka tentang apa yang
telah mereka kerjakan. Dan mereka berkata kepada kulit mereka: Mengapa kamu
menjadi saksi terhadap kami?” Kulit mereka menjawab: “Allah yang menjadikan
segala sesuatu pandai berkata telah menjadikan kami pandai (pula) berkata”.
Dalam menjelaskan ayat tersebut,
Anas r.a menyebutkan bahwa pada suatu hari Rasulullah saw tertawa dan
tersenyum, lalu bertanya: “Tidak kah kalian bertanya kenapa aku tertawa?” Para
sahabat bertanya, “Ada apa gerangan tertawa? Beliau bersabda: “Aku kaget dengan
seorang hamba yang mendebat Rabbnya pada hari kiamat. Dia berkata, “Ya Rabb,
bukankah Engkau telah berjanji kepadaku bahwa Engkau tidak akan menzalimiku?
Allah berfriman: “Benar”. Hamba, “Dengan demikian aku tidak akan menerima
satupun saksi kecuali diriku sendiri. Allah tabaaraka wa ta’ala
berfirman: “Apakah tidak cukup dengan Aku dan para malaikat pencatat amal yang
mulia sebagai saksi? Kata-kata ini diulang terus. Kemudian orang tersebut
ditutup mulutnya, maka yang berbicara adalah anggota tubuhnya dengan menceritakan
apa saja yang pernah dilakukannya. (Abu Ya’la dalam Musnadnya dan Hakim
dalam Mustadraknya).
Keempat, Allah. Allah adalah
sebaik-baik saksi, Dzat yang Maha Mendengar dan Mengetahui, Dia mengetahui
seluruh gerak gerik hamba demikian juga dengan tatapan mata hamba. Dalam Surat
Ghafir ayat 19, Allah berfirman: “Dia mengetahui pandangan mata yang
khianat dan (mengetahui) apa yang disembunyikan dalam dada”.
Dalam mengomentari ayat tersebut Ibn Katsir menyatakan, “Allah mengabarkan tentang ilmu-Nya yang sempurna yang meliputi segala sesuatu; baik yang besar maupun yang kecil, yang mulia maupun hina. Hal ini agar manusia hati-hati bahwa Allah mengetahui mereka, agar mereka senantiasa benar-benar merasa malu kepada Allah, senantiasa bertaqwa dengan sebenar-benar taqwa dan senantiasa merasa dimonitor oleh Allah”.
Dengan demikian, keempat saksi
tersebut akan mengerem tindak tanduk seorang hamba yang kemudian akan
menjadikan hamba senantiasa ingat Allah dan tatkala melakukan kemaksiatan akan
kembali dan bertaubat kepada Allah yang maha luas ampunan-Nya.
diambil dari : https://www.kiblat.net/2015/08/14/renungan-empat-saksi-manusia-di-hari-akhir/
Ditulis
oleh al faqir ila
‘afwi Rabbih, Anung Al Hamat (Kandidat Doktor Pendidikan UIKA
Bogor dan Anggota Ikatan Dai dan Ulama Se-Asean)
No comments:
Post a Comment