Terjemah
Arti:
Mereka itulah orang-orang yang membeli
kesesatan dengan petunjuk dan siksa dengan ampunan. Maka alangkah beraninya
mereka menentang api neraka!
Makna
: (Tafsir Kementrian Agama RI)
Mereka yang menyembunyikan isi kitab
suci itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk, yaitu menukar petunjuk yang
berasal dari Allah melalui rasul-Nya dengan kepentingan duniawi karena
mengikuti hawa nafsu, dan menukar azab dengan ampunan, yakni lebih memilih azab
neraka daripada ampunan Allah. Maka alangkah beraninya mereka menentang api
neraka, padahal mereka tidak akan sanggup menahan siksa neraka yang sangat
pedih dan menyakitkan! yang demikian itu karena Allah telah menurunkan kitab
Al-Qur'an dengan membawa kebenaran, tetapi mereka berselisih paham tentang
kebenaran informasi kitab Al-Qur'an, sehingga ada yang menolak isinya secara
keseluruhan dan ada yang menolak sebagian isinya dan menerima sebagian yang lain.
Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang kebenaran informasi
kitab itu, sesungguhnya mereka dalam perpecahan dan penyimpangan yang jauh dari
kebenaran.
https://tafsirweb.com/
Alquran adalah
pedoman hidup yang menjelaskan beragam aturan, dari hal terkecil hingga
terbesar, agar manusia dapat meniti jalan hidupnya dengan kemuliaan dan
kebahagiaan. Begitu besarnya mukjizat Alquran, jika diturunkan di atas
gunung-gunung niscaya akan hancur karena takut.
“Kalau sekiranya Kami turunkan
Alquran ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihat gunung itu akan
tunduk hancur berantakan disebabkan ketakutannya kepada Allah. Dan
perumpaan-perumpaan itu Kami buat untuk manusia supaya mereka berpikir.”
(Hasyr: 21)
Dikutip
dari buku yang berjudul ’99
Resep Hidup Rasulullah’ karya Abdillah F. Hasan, Rasulullah SAW
adalah pribadi yang suka membaca dan mendengarkan Alquran. Meski Rasulullah
adalah penerima wahyu dari malaikat Jibril, namun beliau senang membaca dan
mengulang ayat-ayat yang diwahyukan kepadanya. Suatu ketika Rasulullah SAW
pernah meminta Abdullah ibn Mas’ud ra membacakan surah an-Nisa untuknya.
Tatkala
sampai ayat, “Bagaimanakah jika (pada hari kiamat nanti) Kami datangkan dari
setiap umat seorang saksi, dan Kami datangkan engkau sebagai saksi atas
mereka.” (an-Nisa: 41). Setelah membaca itu Abdullah ibn Mas’ud ra mendapati
mata Rasulullah SAW menangis karena terharu.
Sangat
disayangkan jika Alquran hanya menjadi pajangan, jangan sampai rumah kita
seperti kuburan yang sepi dari lantunan ayat-ayat Allah. Rumah semacam itu akan
mudah dimasuki setan dan menggoda penghuni di dalamnya.
Dikatakan
dalam hadits, “Jangalah kamu jadikan rumah-rumah kamu sebagai kuburan.
Sesungguhnya setan itu lari dari rumah yang dibacakan di dalamnya surah
al-Baqarah.” (HR. Muslim)
Jika
sebuah rumah dibangun dengan kebiasaan membaca Alquran oleh tiap anggota
keluarga, Allah akan menaunginya dengan ketenangan dan keselamatan. Rasulullah
SAW bersabda, “Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah-rumah Allah
untuk melantunkan ayat-ayat suci Alquran dan mempelajarinya, melainkan akan
turun kepada mereka ketenangan, diri mereka akan dilingkupi dengan rahmat, akan
dilingkari para malaikat, dan Allah pun akan menyebut (memuji) mereka pada
makhluk yang ada di dekat-Nya.” (HR. Muslim).
Memang
tidaklah mudah bagi seorang muslim yang tidak terbiasa membaca Alquran secara
rutin, namun memaksa diri membaca itu perlu, untuk membangkitkan semangat
kecintaan pada kalam ilahi.
Rasulullah
SAW memberi motivasi, “Siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka
baginya satu kebajikan, sedangkan dari kebajikan dilipat gandakan menjadi
sepuluh kali lipat. Aku tidak mengatakan bahwa aif lam mim satu huruf, tetapi
alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” Maka jika seorang Muslim
membaca setiap hari 10 ayat, sudah berapa kebaikan yang dicatat oleh Allah
kepadanya?
https://www.republika.co.id/berita/dunia-islam
No comments:
Post a Comment