Terjemah Arti:
Sesungguhnya
orang-orang yang menyembunyikan apa yang telah Kami turunkan berupa
keterangan-keterangan (yang jelas) dan petunjuk, setelah Kami menerangkannya
kepada manusia dalam Al Kitab, mereka itu dilaknati Allah dan dilaknati (pula)
oleh semua (mahluk) yang dapat melaknati.
.
Tafsir Ringkas Kemenag RI
Allah
mengimbau umat islam untuk menyampaikan kebenaran. Sungguh, orang-orang yang
menyembunyikan apa yang telah kami turunkan, yakni kitab-kitab samawi sebelum
Al-Qur'an, dengan tidak memaparkannya kepada masyarakat atau menggantinya
dengan yang lain, berupa keterangan-keterangan tentang satu kebenaran dan
petunjuk, seperti sifat-sifat nabi Muhammad atau hukum syariat tertentu setelah
kami jelaskan kepada manusia dalam kitab Al-Qur'an, mereka itulah orang yang
dilaknat Allah, dijauhkan dari rahmat-Nya, dan dilaknat pula oleh mereka yang
melaknat : para malaikat dan kaum mukmin.
Ayat
ini berlaku bagi setiap orang yang sengaja menyembunyikan kebenaran dari Allah.
Laknat itu akan selalu meliputi mereka, kecuali mereka yang telah bertobat dan
menyesali dosa mereka, dan mengadakan perbaikan dengan berbuat saleh, dan
menjelaskan-Nya; mereka itulah yang aku terima tobatnya, dan akulah yang maha
penerima tobat, maha penyayang.
Tambahan
:
Hukum Menyampaikan Kebenaran Dalam Islam dan Dalilnya
Islam adalah satu-satunya agama
yang sempurna dan selalu menyampaikan kebenaran di dalamnya. Sungguh kebenaran
hanyalah milik Allah SWT. Seseorang yang memiliki pengetahuan tentang suatu
kebenaran dituntut untuk menyampaikan kebenaran tersebut kepada mereka yang
belum mengetahuinya. Dan berikut akan dibahas hukum menyampaikan kebenaran
dalam Islam.
Nabi Muhammad saw, Sosok Penyampai Kebenaran dalam
Islam
Sosok yang selalu tegar dalam
menyampaikan kebenaran Islam yang membuat kita berada dalam jalan yang terang
adalah Nabi Muhammad saw. Allah berfirman, “Adakah
orang yang mengetahui bahwasanya apa yang diturunkan kepadamu dari rabbmu itu
benar sama dengan orang yang buta? Hanyalah orang-orang yang berakal saja yang
dapat mengambil pelajaran, [a-Ra’d/13:19]
Hukum Menyampaikan Kebenaran dalam Islam
Menyampaikan kebenaran hukumnya
adalah wajib dan bagi mereka yang mendapatkan kabar mengenai kebenaran haruslah
mengikutinya.
Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
Tidak akan masuk surga orang
yang di dalam hatinya ada kesombongan seberat biji sawi. Seorang laki-laki
bertanya: “Ada seseorang suka bajunya bagus dan sandalnya bagus (apakah
termasuk kesombongan?) Beliau menjawab: “Sesungguhnya Allah Maha indah dan
menyukai keindahan. Kesombongan adalah menolak kebenaran dan merendahkan
manusia”. [HR.
Muslim, no. 2749, dari `Abdullâh bin Mas’ûd Radhiyallahu anhu]
Allah
Azza wa Jalla berfirman:
Apakah mereka mengambil
sesembahan-sesembahan selain-Nya? Katakanlah: “Tunjukkanlah hujjahmu!
(al-Qur`ân) ini adalah peringatan bagi orang-orang yang bersamaku, dan
peringatan bagi orang-orang yang sebelumku.” Sebenarnya kebanyakan mereka tiada
mengetahui yang hak, karena itu mereka berpaling. [al-Anbiyâ’/21:24]
Syaikh `Abdurrahmân bin Nâshir
as-Sa’di rahimahullah berkata: “Mereka
tidak mengetahui kebenaran bukan karena kebenaran itu samar dan tidak jelas.
Namun karena mereka berpaling darinya. Jika mereka tidak berpaling dan mau
memperhatikannya, niscaya kebenaran menjadi jelas bagi mereka dari kebatilan,
dengan kejelasan yang nyata dan gamblang”
Termasuk Kaum Laknat Mereka yang Tidak Menerima
Kebenaran Islam
Mereka yang tidak mau menerima
kebenaran Islam padahal sebenarnya mereka mengetahui kebenaran tersebut, maka
mereka termasuk ke dalam kaum yang dilaknat.
Allah berfirman,
“ Dan setelah datang kepada
mereka (orang-orang Yahudi) al-Qur`ân dari Allah yang membenarkan apa yang ada
pada mereka. Padahal sebelumnya mereka biasa memohon (kedatangan Nabi) untuk
mendapat kemenangan atas orang-orang kafir, maka setelah datang kepada mereka
apa yang telah mereka ketahui, mereka lalu ingkar kepadanya. Maka laknat
Allah-lah atas orang-orang yang ingkar itu. [al-Baqarah/2:89]
PENTINGNYA
WAKTU DALAM KEHIDUPAN
Waktu
sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari, karena waktu yang telah
berlalu tidak akan pernah kembali lagi. Marilah kita manfaatkan waktu yang ada
pada saat ini dengan sebaik-baiknya. Sebagaimana sabda Nabi yang artinya :
“Beramallah
kamu untuk duniamu seolah-olah kamu akan hidup selama-lamanya, dan beramallah
kamu untuk akhiratmu seolah-olah kamu akan mati besok.” (H.R. Baihaqi )
Waktu
sangat banyak manfaatnya dalam kehidupan kita sehari-hari, sebagaimana Allah
telah berfirman dalam Surah Al-Ashr ayat 1-3 :
وَالْعَصْرِ
(١)إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ (٢)إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا
الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ (٣)
"Demi
masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang
yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati
kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran." (QS. Al-Ashr ayat 1-3)
Allah
telah bersumpah demi masa, demi waktu, demi zaman bahwa manusia itu berada
dalam kerugian. Ada 4 orang yang tak akan merugi, yaitu :
Orang-orang yang beriman
Yaitu
orang yang meyakini dalam hatinya bahwa Allah itu ada, mengucapkan kalimat
Allah dengan lisannya dan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
larangan-Nya.
Orang-orang
yang beramal sholeh
Amal
sholeh tidak hanya beribadah secara ritual saja, namun tolong menolong sesama
manusia saja termasuk amal sholeh. Kita hidup di dunia ini hanya untuk
beribadah kepada Allah dan untuk mencapai kebahagiaan kita di dunia dan di
akhirat.
Orang-orang yang menasehati
dalam kebenaran
Apabila
kita menyampaikan nasehat/dakwah hendaknya didasarkan dengan kebenaran yang
sesuai dengan tuntunan Al-Quran dan Hadits. Sebab, apabila kita menyampaikan
nasehat/dakwah tanpa ada dalil dari Al-Quran dan Hadits maka orang lain tidak
akan mempercayai nasehat yang kita sampaikan.
Orang-orang yang menasehati
dalam kesabaran
Apabila
orang lain tidak mau menerima nasehat kita, sebaiknya kita harus bersabar dalam
menghadapinya, supaya orang lain tidak menganggap kita memaksanya untuk
menerima nasehat tersebut.
Jadi,
marilah kita memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya agar kita dapat mencapai
kebahagiaan di dunia dan di akhirat
Sumber :
https://tafsirweb.com/
https://tafsirweb.com/
No comments:
Post a Comment