Saturday, August 31, 2019

Surat Al-baqarah Ayat 164 ( Kultum Subuh Tgl. 25-08-19 )


Terjemah Arti:
Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.

Terjemah Arti:
Dalam ayat ini Allah Subhanahu wa Ta'ala menyebutkan mengenai tanda-tanda kebesaran-NYA dalam penciptaan seluruh makhluk-NYA dan tidak ada yang mampu mengambil pelajaran dari segala kebesaran penciptaan-NYA kecuali orang-orang yang berakal dan memakai akalnya untuk mentafakurinya. Diantara tanda-tanda kebesaran Allah yang disebutkan dalam ayat ini adalah sebagai berikut:

Pertama, Allah menciptakan langit yang kita lihat sekarang dengan ketinggiannya, keluasannya, keindahannya, bintang-bintangnya yang bertebaran, matahari yang menjadi pusat tatasurya, bulan yang peredarannya menajadi patokan penanggalan manusia, dan sega benda langit laiinya yang Allah ciptakan demi kemaslahat manusia. Kemudian Allah ciptakan bumi sebagai hamparan dengan tingkap kepadatannya, lembah-lembahnya, gunung-gunungnya, lautannya, padang saharanya, hutan-hutannya yang lebat, keramaiannya serta segala sesuatu yang ada padanya yang bermanfaat untuk manusia.
Dan proses penciptaan langit dan bumi ini Allah ciptakan hanya dalam qurun waktu enam hari sebagaimana firman-NYA :
“Dan sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan”. (QS : Qaff 38)

Ibnu katsir menjelaskan makna hari dalam ayat ini terdapat dua pendapat menurut para ulama : hari seperti yang dipahami manusia, yaitu dari terbitnya matahari sampai terbenamnya kembali. Pendapat ini adalah pendapat jumhur para ulama. hari yang dimaksud adalah hari ahirat yang digambarkan bahwa satu hari ahirat sama dengan 1000 tahun perhitungan manusia di dunia. Pendapat ini adalah pendapat Ibnu ‘Abbas, Addohak dan ahli tafsir lainnya.

Kedua, yaitu pergantian siang dan malam yang dengan teraturnya silih berganti tidak terkambat sedikitpun. Tidak ada malam yang mendahuli siang dan begitupula sebaliknya. Allah berfirman :
“Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. (QS : Yasin :40)

Adakalanya disebagian tempat lamanya siang lebih panjang dari malam, dan adakalanya juga lamanya malam lebih panjang dari siang. Dan hal itu silih berganti dengan teraturnya. Tidak ada yang mampu mengatur ritme peredaran matahari dan bulan ini kecuali Allah Subhanahu wa Ta'ala.


Ketiga, menundukan laut untuk bisa dilalui perahu berlayar diatasnya, Allah berfirman :
 “Dan bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia” Yakni Allah tundukan laut agar dapat membawa berlayar perahu-perahu diatasnya, tidak membuat perahu tersebut tenggelam walaupun membawa beban yang berat. Perahu-perahu tersebut berlayar dari satu pantai ke pantai yang lain membawa barang-barang yang bermanfat bagi manusia. Menjadikan laut sebagai salah satu jalur transportasi manusia guna membawa barang-barang kebutuhan mereka dari satu pulau ke pulau yang lain. Ayat ini juga dijadikan dalil oleh Imam Alqurtubi akan bolehnya menggunakan pereahu sebagai sarana transportasi dan berdagang untuk kepentingan kehidupan manusia.

Keempat, Allah turunkan hujan untuk menghidupkan bumi, Allah berfirman :

“Dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya” Ayat ini semakna dengan ayat lain, yaitu firman-NYA :
 “Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.* Dan Kami jadikan padanya kebun-kebun kurma dan anggur dan Kami pancarkan padanya beberapa mata air,*supaya mereka dapat makan dari buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah mereka tidak bersyukur?* Maha Suci Tuhan yang telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui”. (QS. Yasin :33-36)

Kelima, Allah ciptakan hewan-hewan di bumi. Allah Berfirman :

“Dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan”

Allah Subhanahu wa Ta'ala ciptakan di bumi ini berbagai jenis hewan dengan berbagai jenis bentuk,warna dan manfaat. ada yang kecil ada yang besar, ada hewan yang bisa dijadikan makanan untuk manusia ada juga yang bisa diminum susunya dan ada juga yang bisa dijadikan tunggangan untuk berkendara bepergian ke beragai tempat. Semua itu semata-mata sebgai rezeki bagi manusia di dunia.
“Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya. Semuanya tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh mahfuzh)” (QS. Huud:6)

Keenam, kisaran angin dan awan antara langit dan bumi, sebagaimna firman-NYA :
“Dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi” yakni adakalanya angin datang membawa rahmat dan adakalanya datang membawa azab. Adakalanya angin datang membawa tanda-tanda yang akan menggembirakan seperti awan yang datang sebelum turunnya hujan, dan adakalanya kadetangannya sebagai tanda yang menakutkan yang dapat menghancurkan apapun yang disapunya. Adakalanya angin datang dari arah timur ke barat adakalanya juga sebaliknya. Hal ini merupakan tanda-tanda kebesaran Allah Subhanahu wa Ta'ala yang meniupkan angin tersebut dari berbagai arah yang Allah kehendaki.

Ibnu Katsir menyebutkan sebab turunnya ayat ini adalah jawaban untuk orang quraisy atas tantangan mereka kepada rasulullah sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas
Orang-orang Quraisy datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam lalu mereka berkata “hai Muhammad, sesungguhnya kami ingin agar kamu berdo’a kepada tuhanmu agar menjadikan bagi kami bukit Shofa ini menjadi emas. Lalu akan membeli dengan emas tersebut kuda-kuda dan senjata. Jika kamu mampu, maka kami akan beriman kepadamu dan berperang bersamamu”.

Kemudian nabi Muhammad menjawab: “berjanjilah kalian kepadaku, sekiranya aku berdo’a kepada tuhanku lalu Dia menjadikan bukit Shofa ini menjadi emas maka kalian akan beriman kepadaku”. Maka mereka mengadakan perjanjian tersebut dengan Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam. Maka berdo’alah Nabi kepada Tuhannya. Lalu kemudian datanglah malaikat Jibril 'alaihissalaam dan berkata : “Sesungguhnya Tuhanmu mampu menjadikan bukit shofa menjadi emas bagi mereka dengan syarat jika mereka tidak beriman kepadmu Dia akan mengazab mereka dengan azab yang belum pernah diberikan kepada siapapun dari umat-NYA”.

Maka berkatalah nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam: “Wahai Tuhanku, tidak. Lebih baik tinggalkanlah aku bersama kaumku maka aku akan mendakwahi mereka hari demi hari”.
Maka Allah menurunkan ayat ini : “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.” (QS. Al-Baqarah :164)



Sumber : 
https://tafsirweb.com/

No comments:

Post a Comment