Terjemah
Arti:
Dan perumpamaan (orang-orang yang
menyeru) orang-orang kafir adalah seperti penggembala yang memanggil binatang
yang tidak mendengar selain panggilan dan seruan saja. Mereka tuli, bisu dan
buta, maka (oleh sebab itu) mereka tidak mengerti.
Makna
: ( Tafsir kementrian agama RI )
Dan perumpamaan bagi penyeru yang
mengajak orang yang kafir agar mereka mengikuti kebenaran, yaitu beriman kepada
Allah dan hari akhir, adalah seperti penggembala yang meneriaki binatang
gembalaannya yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. Mereka
mendengar panggilan dan ajakan, tetapi mereka tidak memahami maksud dan
manfaatnya, sehingga mereka memilih mempertahankan tradisi nenek moyang mereka.
Hal itu karena telinga mereka tuli
tidak berfungsi untuk mendengarkan nasihat dan bimbingan, mulut mereka bisu
tidak bisa difungsikan untuk bertanya dan berbicara kebenaran, dan mata mereka
buta tidak dapat melihat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah yang tersebar
di alam nyata, maka mereka tidak mengerti dan tidak menyadari kalau sudah
melakukan kesalahan yang besar, yaitu mengikuti tradisi nenek moyang yang
keliru padahal telah datang ajaran kebenaran yang dibawa oleh para rasul Allah
wahai orang-orang yang beriman! makanlah dari rezeki yang baik yang sehat, aman
dan tidak berlebihan, dari yang kami berikan kepada kamu melalui usaha yang
kamu lakukan dengan cara yang halal. Dan bersyukurlah kepada Allah dengan
mengakui bahwa semua rezeki berasal dari Allah dan kamu harus memanfaatkannya
sesuai ketentuan Allah jika kamu hanya menyembah kepada-Nya.
Sumber
:
https://tafsirweb.com/
Dzalim adalah menempatkan sesuatu
bukan pada tempatnya, baik mengurangi, menambahi, ataupun menyimpang.
Tiga jenis kezhaliman
1. Zhalim pada pencipta
kezhaliman
seorang manusia terhadap penciptanya. Bentuk kezhaliman ini adalah nifaq,
kufur, dan syirik. Allah SWT berfirman dalam surat Luqman: 13
إِنَّ الشِّركَ لَظُلمٌ عَظيمٌ
Artinya: “Sesungguhnya mempersekutukan
(Allah) adalah benar-benar kezhaliman yang besar.”
Allah berfirman juga dalam surat
Al-Baqarah: 254
وَالكافِرونَ هُمُ الظّالِمونَ
Artinya; “Orang-orang kafir itulah
orang yang zhalim.”
2. Zhalim pada orang lain
Bentuk kedua dari kezhaliman adalah
zhalim pada manusia lainnya. Dalam Surat Asy-Syuraa ayat 42 Allah berfirman,
إِنَّمَا السَّبيلُ عَلَى الَّذينَ يَظلِمونَ النّاسَ
وَيَبغونَ فِي الأَرضِ بِغَيرِ الحَقِّ ۚ أُولٰئِكَ لَهُم عَذابٌ أَليمٌ
“Sesungguhnya
kesalahan hanya ada pada orang-orang yang berbuat zhalim kepada manusia dan
melampaui batas di bumi tanpa (mengindahkan) kebenaran. Mereka itu mendapat
siksa yang pedih.”
3. Zhalim pada diri sendiri
Bentuk yang
ketiga adalah zhalim kepada diri sendiri. Bagaimana seseorang dapat menzhalimi
dirinya sendiri? Seseorang telah menzhalimi dirinya sendiri ketika ia melakukan
dosa dan kemaksiatan. Allah SWT berfirman dalam surat Fathir ayat 32:
Artinya:
“Kemudian Kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara
hamba-hamba Kami, lalu di antara mereka ada yang menzhalimi diri sendiri, ada
yang pertengahan dan ada (pula) yang lebih dahulu berbuat kebaikan dengan izin
Allah. Yang demikian itu adalah karunia yang besar.”
Dalam surat Ali-Imran ayat 117, Allah
SWT berfirman:
وَما ظَلَمَهُمُ اللَّهُ وَلٰكِن أَنفُسَهُم يَظلِمونَ
Artinya: “Allah tidak menzhalimi
mereka, tetapi mereka yang menzhalimi diri sendiri.”
No comments:
Post a Comment