Terjemah Arti:
Sesungguhnya syaitan itu hanya
menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang
tidak kamu ketahui.
Dan
apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan
Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa
yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah
mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui
suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"
Makna : ( Tafsir
kementrian agama RI )
Sebagai musuh manusia, sesungguhnya
setan itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat, yaitu perbuatan yang
mengotori jiwa dan berakibat buruk terhadap kehidupan meskipun tanpa sanksi
hukum duniawi, seperti menyakiti sesama, menebar permusuhan, merusak persatuan
dengan cara mengadu domba dan menyebar kebohongan, berhati dengki, angkuh dan
sombong, dan setan juga menyuruh manusia berbuat keji, yaitu perbuatan yang
tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, khususnya yang telah
ditetapkan sanksi duniawinya, seperti zina dan pembunuhan, dan setan juga
membisikkan agar kamu mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah
dengan mengatakan bahwa Allah punya istri dan punya anak, padahal Allah
mahasuci dari hal tersebut dan apabila dikatakan kepada mereka, yaitu
orang-orang musyrik, ikutilah apa yang telah diturunkan Allah kepada para nabi
yaitu tuntunan mengenai kebenaran, mereka menolak nasihat tersebut dan mereka
menjawab, tidak! kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi kami mengikuti
apa yang kami dapati pada nenek moyang kami.
Mereka mengatakan hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang
dilakukan nenek moyang mereka, antara lain menyembah berhala, meminum minuman
keras, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu
tidak mengetahui apa pun tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti
nenek moyang sebelumnya, dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar
kebenaran tradisi tersebut.
Dan apabila dikatakan kepada mereka,
yaitu orang-orang musyrik, ikutilah apa yang telah diturunkan Allah kepada para
nabi yaitu tuntunan mengenai kebenaran, mereka menolak nasihat tersebut dan
mereka menjawab, tidak! kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi
kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami. Mereka mengatakan
hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang dilakukan nenek moyang mereka,
antara lain menyembah berhala, meminum minuman keras, dan perilaku tidak
terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun
tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti nenek moyang sebelumnya,
dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar kebenaran tradisi tersebutdan
perumpamaan bagi penyeru yang mengajak orang yang kafir agar mereka mengikuti
kebenaran, yaitu beriman kepada Allah dan hari akhir, adalah seperti
penggembala yang meneriaki binatang gembalaannya yang tidak mendengar selain
panggilan dan teriakan. Mereka mendengar panggilan dan ajakan, tetapi mereka
tidak memahami maksud dan manfaatnya, sehingga mereka memilih mempertahankan
tradisi nenek moyang mereka. Hal itu karena telinga mereka tuli tidak berfungsi
untuk mendengarkan nasihat dan bimbingan, mulut mereka bisu tidak bisa
difungsikan untuk bertanya dan berbicara kebenaran, dan mata mereka buta tidak
dapat melihat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah yang tersebar di alam
nyata, maka mereka tidak mengerti dan tidak menyadari kalau sudah melakukan
kesalahan yang besar, yaitu mengikuti tradisi nenek moyang yang keliru padahal
telah datang ajaran kebenaran yang dibawa oleh para rasul Allah.
Sumber
:
https://tafsirweb.com/
No comments:
Post a Comment