Saturday, August 31, 2019

Surat Al-Baqarah Ayat 169-170 (Kultum Subuh Tgl. 29-08-19)

Surat Al-Baqarah Ayat 169-170

Terjemah Arti:
Sesungguhnya syaitan itu hanya menyuruh kamu berbuat jahat dan keji, dan mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.
Dan apabila dikatakan kepada mereka: "Ikutilah apa yang telah diturunkan Allah," mereka menjawab: "(Tidak), tetapi kami hanya mengikuti apa yang telah kami dapati dari (perbuatan) nenek moyang kami". "(Apakah mereka akan mengikuti juga), walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui suatu apapun, dan tidak mendapat petunjuk?"

Makna : ( Tafsir kementrian agama RI )
Sebagai musuh manusia, sesungguhnya setan itu hanya menyuruh kamu agar berbuat jahat, yaitu perbuatan yang mengotori jiwa dan berakibat buruk terhadap kehidupan meskipun tanpa sanksi hukum duniawi, seperti menyakiti sesama, menebar permusuhan, merusak persatuan dengan cara mengadu domba dan menyebar kebohongan, berhati dengki, angkuh dan sombong, dan setan juga menyuruh manusia berbuat keji, yaitu perbuatan yang tidak sejalan dengan tuntunan agama dan akal sehat, khususnya yang telah ditetapkan sanksi duniawinya, seperti zina dan pembunuhan, dan setan juga membisikkan agar kamu mengatakan apa yang tidak kamu ketahui tentang Allah dengan mengatakan bahwa Allah punya istri dan punya anak, padahal Allah mahasuci dari hal tersebut dan apabila dikatakan kepada mereka, yaitu orang-orang musyrik, ikutilah apa yang telah diturunkan Allah kepada para nabi yaitu tuntunan mengenai kebenaran, mereka menolak nasihat tersebut dan mereka menjawab, tidak! kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami.  Mereka mengatakan hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang dilakukan nenek moyang mereka, antara lain menyembah berhala, meminum minuman keras, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti nenek moyang sebelumnya, dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar kebenaran tradisi tersebut.
Dan apabila dikatakan kepada mereka, yaitu orang-orang musyrik, ikutilah apa yang telah diturunkan Allah kepada para nabi yaitu tuntunan mengenai kebenaran, mereka menolak nasihat tersebut dan mereka menjawab, tidak! kami tidak mau mengikuti nasihat itu, karena cukup bagi kami mengikuti apa yang kami dapati pada nenek moyang kami. Mereka mengatakan hal ini karena ingin melestarikan tradisi yang dilakukan nenek moyang mereka, antara lain menyembah berhala, meminum minuman keras, dan perilaku tidak terpuji lainnya. Padahal, nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa pun tentang tradisi yang dijalankan selain juga mengikuti nenek moyang sebelumnya, dan mereka tidak mendapat petunjuk dasar-dasar kebenaran tradisi tersebutdan perumpamaan bagi penyeru yang mengajak orang yang kafir agar mereka mengikuti kebenaran, yaitu beriman kepada Allah dan hari akhir, adalah seperti penggembala yang meneriaki binatang gembalaannya yang tidak mendengar selain panggilan dan teriakan. Mereka mendengar panggilan dan ajakan, tetapi mereka tidak memahami maksud dan manfaatnya, sehingga mereka memilih mempertahankan tradisi nenek moyang mereka. Hal itu karena telinga mereka tuli tidak berfungsi untuk mendengarkan nasihat dan bimbingan, mulut mereka bisu tidak bisa difungsikan untuk bertanya dan berbicara kebenaran, dan mata mereka buta tidak dapat melihat tanda-tanda keesaan dan kekuasaan Allah yang tersebar di alam nyata, maka mereka tidak mengerti dan tidak menyadari kalau sudah melakukan kesalahan yang besar, yaitu mengikuti tradisi nenek moyang yang keliru padahal telah datang ajaran kebenaran yang dibawa oleh para rasul Allah. 


Sumber : 
https://tafsirweb.com/

No comments:

Post a Comment